Sifat dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Sifat dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Dosen : Bu IGA AJU NITYA DHARMANI S.ST., S.E., M.M
Amrina Dinni Rachmah
(01221067 )
Manajemen, Universitas Narotama Surabaya
1. Pengertian, Sifat dan ruang lingkup ekonomi manajerial
1.1 Pengertian Ekonomi manajerial
Pengertian sehari-hari ekonomi dapat diartikan sebagai sebuah "aktivitas ekonomi", yaitu pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia melalui kegiatan investasi, produksi, dan distribusi barang dan jasa, yang dilakukan oleh konsumen dan produsen melalyi mekanisme transaksi atau pertukaran, di mana masing-masing pihak mendapat kepuasan. Selain itu ekonomi sebagai "ilmu", yaitu ilmu yang mempelajari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsinya, yang meliputi kegiatan investasi. produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.
Dalam pengertian sehari-hari, manajerial diartikan sebagai cara terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah. Manajerial juga dapat diartikan sebagai mencari solusi alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Secara konsep ekonomi manajerial adalah pengelolaan ekonomi, atau usaha secara sistematis dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan (konsumsi), baik individu, organisasi, maupun masyarakat.
Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari prinsip ekonomi dan metodologi yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan pada suatu perusahaan atau organisasi. Secara lebih khusus ekonomi manajerial menggunakan alat dan teknik analisis ekonomi untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial.
1.2 Sifat Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerial disebut juga
dengan ekonomi mikro terapan, yang dimana penerapan metode dalam proses
pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi manajerial dapat mengembangkan
prinsip ilmu yang tujuannya untuk meningkatkan keefektifan saat mengambil
keputusan.
Perlu di ketahui bahwa setiap manajer pastinya akan mendapat masalah manajerial
dalam bisnisnya. Dan permasalahan yang timbul saat kesenjangan antara kondisi
di lapangan dengan apa yang diharapkan oleh seorang manajer, masalah tersebut
seperti:
- masalah dalam menentukan tingkatan
harga maupun keluaran produk.
- masalah dalam memilih teknik industri dan teknologi.
- masalah dalam tingkat persediaan.
- masalah dalam memilih media promosi atau media periklanan.
- masalah pendanaan.
- masalah pelatihan tenaga kerja.
Ekonomi manajerial dapat membantu para manajer dalam mempengaruhi kinerja dan
perilaku manajerial ekonomi. Manajerial memanfaatkan beberapa analisis misalnya
seperti: Metode kuantitif, statis atau ekonometri dan konsep manajemen yang
strategis dan analisis keuangan.
Ekonomi manajerial dapat menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan
keputusan:
Ilmu ekonomi yang diantaranya meliputi: ekonomi mikro dan makro.
Ilmu keputusan yang diantaranya meliputi: matematika ekonomi dan ekonometri.
Gambar 1.1. Peranan Ekonomi Manajerial dalam
Pembuatan Keputusan Manajerial
1.3 Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Untuk memahami konsep-konsep ekonomi manajerial secara lebih jelas, dapat diperhatikan dari hubungannya dengan:
A. Ilmu Ekonomi Tradisional
Studi-studi ilmu ekonomi tradisional adalah sebagai berikut.
- Teori :
Ekonomi mikro dititikberatkan pada konsumen, perusahaan-perusahaan, dan industri-industri secara individual. Ekonomi makro dititikberatkan pada agregasi dari unit-unit ekonomi, terutama perekonomian nasional.
- Cabang-Cabang Tradisional :
Ekonomi Pertanian, Perbandingan Sistem Ekonomi – Ekonometrika, Ekonomi Pembangunan, Organisasi Industri, Uang dan Bank, Ekonomi Perkotaan dan Regional
- Penekanan :
Ekonomi normatif ditekankan kepada pernyataan-pernyataan yang bersifat preskriptif, yaitu menetapkan aturan-aturan untuk pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Ekonomi Positif ditekankan kepada deskripsi, yaitu menjelaskan bagaimana kekuatan-kekuatan ekonomi bekerja apa adanya tanpa memperhatikan bagaimana seharusnya kekuatan-kekuatan tersebut bekerja.
Oleh karena setiap cabang ilmu ekonomi berkaitan dengan pembuatan kebijaksanaan manajerial, maka semua cabang tersebut digunakan di dalam analisis ekonomi manajerial. Tetapi dalam prakteknya, ada beberapa cabang yang lebih relevan untuk perusahaan bisnis dari pada yang lainnya misalnya ekonomi manajerial ini. Ekonomi mikro dan makro secara umum memiliki peran penting dalam analisis ekonomi manajerial, meskipun demikian, teori ekonomi mikro perusahaan secara khusus peranannya sangat penting dan lebih berarti. Bisa juga dikatakan bahwa teori perusahaan merupakan satu-satunya unsur yang paling penting dalam ekonomi manajerial. Oleh karena secara individual perusahaan dipengaruhi oleh situasi perekonomian nasional yang merupakan bidang bahas ekonomi makro, sehingga ekonomi manajerial juga memanfaatkan analisis ekonomi makro.
Penekanan ekonomi manajerial tentu saja pada teori ekonomi normatif. Dengan kata lain, ekonomi manajerial ini memberikan aturan-aturan dalam pembuatan keputusan untuk membantu para manajer mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi mereka. Namun, jika para manajer akan menetapkan aturan-aturan pengambilan keputusan yang sahih (valid), maka mereka harus memahami lingkungan bisnis di mana mereka bekerja, sehingga untuk alasan inilah ekonomi positif dan ekonomi deskriptif menjadi penting perananya.
B. Ilmu-Ilmu Pengambilan Keputusan (Decision Sciences)
Ilmu ekonomi memberikan kerangka teoritis dalam menganalisis masalah masalah pengambilan keputusan manajerial. Seperti halnya ilmu ekonomi, ilmu-ilmu pengambilan keputusan juga memberikan seperangkat alat dalam pembentukan model-model untuk membantu mengambil keputusan, menganalisis pengaruh dari serangkaian tindakan alternatif, dan mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dari model-model tersebut.
Ekonomi manajerial ini banyak menggunakan teknik-teknik optimasi, termasuk kalkulus deferensial dan program matematis yang dapat membantu sistem manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Perangkat statistik juga digunakan untuk mengestimasi hubungan antara variabel-variabel penting dalam masalah-masalah pengambilan keputusan tersebut. Selain itu juga digunakan teknik-teknik peramalan (forecasting techniques) yang memainkan peranan penting dalam pembuatan keputusan manajerial, dan dalam studi ekonomi manajerial.
Seperti halnya dalam ilmu ekonomi, dikotomi yang digunakan dalam pengklasifikasian ilmu-ilmu pengambilan keputusan di sini tidaklah mutlak. Tata cara optimasi inheren dalam hubungan-hubungan statistis, baik teknik optimasi maupun hubungan statistis berperanan penting dalam pengembangan metode peramalan.
Di samping adanya ketidakjelasan dalam klasifikasi ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu pengambilan keputusan, ada ketidakjelasan yang substansional diantara keduanya. Misalnya, kaidah ekonomi mikro yang sangat terkenal yang menyatakan bahwa maksimisasi laba tercapai jika penerimaan marginal atau marginal revenue (MR) sama dengan biaya marginal atau Marginal Cost (MC) diperoleh dari teknik optimasi kalkulus diferensial. Karena saling keterkaitan inilah, maka perbedaan-perbedaan pengertian mengenai ekonomi manajerial hanyalah masalah “bahasa” saja.
C. Administrasi Bisnis
Secara umum administrasi bisnis dikelompokkan ke dalam 4 kategori utama yaitu:
- Cabang-cabang fungsional
Cabang-cabang fungsional antara lain meliputi: Akuntansi, Keuangan, Pemasaran, Personalia, dan Produksi. Cabang-cabang fungsional cukup penting peranannya, karena baik dunia bisnis maupun sekolah- sekolah bisnis bisaanya terdiri dari departemen-departemen seperti itu.
- Cabang-cabang alat
Cabang-cabang alat antara lain meliputi: Akuntansi, Sistem Informasi manajemen, Ekonomi Manajerial, Perilaku Organisasi, Metode Kuantitatif : Riset, Operasi, dan Statistik. Cabang-cabang alat dan pemandu (integrating courses) tidak begitu mudah mengkategorikannya. Akuntansi, misalnya merupakan suatu fungsi di dalam perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi tercatat baik sebagai cabang fungsional maupun alat.
- Cabang-cabang khusus
Cabang-cabang khusus antara lain meliputi: Perbankan, Asuransi, Bisnis Internasional, Real Estate, dan Regulasi. Cabang-cabang khusus juga besar peranannya, dan posisinya dalam kurikulum administrasi bisnis
- Cabang-cabang pemandu.
Cabang-cabang pemandu antara lain meliputi: Kebijaksanaan Perusahaan, dan Ekonomi Manajerial. Cabang-cabang pemandu (integrating courses) tidak begitu mudah mengkategorikannya.
Walaupun banyak perusahaan yang mempunyai departemen-departemen ekonomi, namun departemen-departemen tersebut bisaanya kecil, dan ilmu ekonomi perseorangan bukanlah merupakan suatu fungsi utama di dalam perusahaan. Satu kemungkinannya adalah memasukkan ekonomi manajerial ini sebagai suatu cabang khusus.
Dari penjelasan diatas dapatlah dikatakan bahwa ekonomi manajerial mempunyai dua tempat dalam studi administrasi bisnis. Pertama, ekonomi manajerial sebagai mata kuliah alat (tool course) yang mencakup teori, metode-metode, dan teknik-teknik analisis ekonomis yang selanjutnya digunakan dalam cabang-cabang fungsional. Kedua, ekonomi manajerial sebagai mata kuliah pemandu (Integrating course) yang menggabungkan berbagai cabang fungsional dan tidak hanya menunjukkan bagaimana cabang-cabang tersebut berinteraksi satu sama lain dalam pencapaian tujuan perusahaan, tetapi juga bagaimana perusahaan berinteraksi dengan lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi.
2. Teori Perusahaan
Sebuah perusahaan bisnis adalah kombinasi antara orang, aset fisik dan keuangan dan informasi (teknis, pemasaran, koordinatif, dll). Perusahaan berdiri Karena mereka sangat bermanfaat dalam mengalokasikan sumberdaya-sumberdaya yaitu menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa. Perusahaan-perusahaan tersebut pada dasarnya merupakan unit-unit ekonomi.
Modal dasar dari suatu perusahaan bisnis diperoleh dari teori perusahaan (theory of the firm). Dalam versi yang paling tradisional, tujuan suatu perusahaan adalah maksimalisasi laba di mana manajer/pemilik dari suatu perusahaan dianggap selalu berupaya untuk memaksimumkan laba jangka pendek perusahaannya. Kemudian, jika penekanan tujuan terhadap laba tersebut mulai bergeser atau diperluas sehingga mencakup dimensi ketidakpastian (uncertainly) dan waktu, maka tujuan utama perusahaan berubah menjadi maksimisasi kekayaan, dan bukan lagi sekedar maksimisasi laba jangka pendek. Sekarang ini tujuan maksimalisasi kekayaan atau maksimisasi nilai tersebut dianggap sebagai tujuan utama dari suatu unit usaha.
Beberapa alasan adanya perusahaan:
· Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa untuk dijual.
· Perusahaan ada untuk menghemat biaya transaksi (transaction cost).
· Model dasar dari suatu perusahaan bisnis diperoleh dari teori perusahaan dalam versi yang tradisional, tujuan suatu perusahaan adalah memaksimalkan laba dimana manager dari suatu perusahaan dianggap selalu berusaha untuk memaksimalkan laba jangka pendek perusahaannya
Beberapa fungsi perusahaan antara lain meliputi:
· Untuk membeli sumber daya ataupun input berupa tenaga kerja, modal dan bahan mentah untuk diubah menjadi barang jadi atau jasa yang akan dijual.
· Memiliki penekanan terhadap laba yang diperluas untuk mencakup dimensi ketidakpastian (uncertainty) dan dimensi waktu, sehingga perusahaan menjadi memaksimalisasikan nilai perusahaan.
Teori Perusahaan, mengakui maksimisasi kekayaan yang diharapkan bukan lagi sekedar maksimisasi laba jangka pendek yang mencakup dimensi ketidakpastian (uncertainty) dan waktu. Sasaran maksimisasi nilai/kekayaan yang diharapkan sekarang dipandang sebagai tujuan utama bisnis dalam model ekonomi tentang perilaku perusahaan.
Oleh karena itu, untuk berproduksi berikutnya dalam rangka going concern, diperlukan lagi tambahan sumber daya yang memadai. Dengan demikian, dalam jangka panjang perusahaan bertujuan meningkatkan kemampuan produksinya dari waktu ke waktu yang tergambar dari peningkatan nilai harta yang dimiliki oleh perusahaan tersebut (value of the firm) yang akan dikonversi menjadi faktor produksi. Maka, secara ringkas dapat dirumuskan: Bisnis = fungsi (Meningkatkan Nilai Perusahaan).
Jadi tujuan akhir perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Secara matematika, asumsi tujuan perusahaan yang berupa memaksimumkan nilai sekarang neto (NPV) perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
3. Peranan bisnis dalam masyarakat
Ekonomi manajerial ini mampu menjelaskan peranan penting bisnis dalam masyarakat dan bisa menunjukkan bagaimana cara meningkatkan manfaat bisnis dalam masyarakat.
Peranan bisnis bukan hanya telah memantapkan pertumbuhan ekonomi selama lebih dari dua dasa waarsa terakhir ini, tetapi juga mampu mendistribusikan manfaat-manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut secara cukup baik. Para pemasok modal, tenaga kerja dan sumberdaya-sumberdaya lainnya telah menerima hasil dari sumbangannya dalam dunia usaha. Konsumen memperoleh manfaat baik dari kuantitas maupun kualitas produk dan jasa yang mereka konsumsi. Pajak atas laba perusahaan telah meningkatkan penerimaan pemerintah yang pada gilirannya akan meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
4. Sifat dan teori laba
Untuk memahami baik teori prilaku perusahaan maupun peranan perusahaan dalam suatu perekonomian bebas, terlebih dahulu kita harus memahami sifat laba. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha bebas. Sistem ini tidak akan bekerja tanpa adanya laba dan tanpa motif mencari laba (profit-motive). Oleh karena itu, kita akan menganalisis sifat laba tersebut secara lebih mendalam.
Para ekonom juga mendefinisikan laba sebagai kelebihan penerimaan dari biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha. Namun demikian, bagi ekonom, kekayaan modal hanya dipandang sebagai sumberdaya yang harus dibayar jika modal tersebut digunakan oleh suatu perusahaan. Oleh karena itu, ekonom menganggap tingkat kembalian normal (normal rate of return) dari kekayaan modal sebagai biaya dalam menjalankan usaha. Tingkat kembalian normal ini merupakan tingkat kembalian modal yang minimum yang diperlukan untuk memperoleh hasil dari penggunaannya dalam suatu kegiatan tertentu (opportunity cost). Oleh karena itu, laba bagi seorang ekonom adalah kelebihan dari laba bisnis atas tingkat pengembalian normal dari kekayaan modal yang diinvestasikan oleh suatu perusahaan. Konsep laba seperti ini sering disebut sebagai laba ekonomis
Laba didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dengan biaya. Selisih tersebut negative, disebut rugi. Untuk lembaga nirlaba, kelebihan penerimaan atas biaya disebut surplus, sementara kekurangan penerimaan atas biaya disebut defisit.
Beberapa teori yang menerangkan tentang laba, antara lain meliputi:
a. Teori Friksi dari Laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa pasar seringkali tidak berada dalam ekuilibrium karena adanya perubahan yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk atau kondisi biaya. Contoh: timbulnya generasi baru dari perangkat lunak komputer yang mudah dipergunakan dapat mengarah pada peningkatan yang jelas dalam permintaan akan komputer mikro, yang menyebabkan laba para pabrik komputer mikro akan meningkat di atas tingkat normal untuk jangka waktu tertentu.
b. Teori Monopoli dari Laba ekonomi
Merupakan perluasan dari teori friksi. Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena faktor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten atau perlindungan impor dapat mengembangkan posisi monopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode waktu yang lebih panjang.
c. Teori Inovasi dari Laba Ekonomi
Laba yang di atas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Contoh : Xerox Corporation memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi karena berhasil mengembangkan, memperkenalkan Dan memasarkan alat penyalinan (fotocopy) yang unggul, terus menerima tingkat pengembalian di atas normal sampai perusahaan-perusahaan lain memasuki bidang ini.
d. Teori Kompensasi dari Laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang di atas normal semata-mata merupakan imbalan bagi perusahaan yg sangat berhasil dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasi yang efisien. Teori ini juga mengenali laba ekonomi sebagai imbalan yg penting bagi fungsi kewirausahaan dari para pemilik atau manajer.
Laba ekonomi memainkan peran penting dalam perekonomian berbasiskan pasar. Laba di atas normal berfungsi sebagai sinyal yang bernilai bahwa output perusahaan atau industri harus ditingkatkan. Atau memberikan sinyal untuk ekspansi dan masuk pasar. Laba di bawah normal memberikan sinyal untuk kontraksi dan ke luar pasar.
Laba memainkan peran kritis baik dalam memberikan insentif bagi inovasi dan efisiensi produksi maupun dalam mengalokasikan sumber daya yang langka.
Link Video Youtube :
References :
Damanik, Darwin, et al. Ekonomi Manajerial. Yayasan Kita Menulis, 2021.http://rachelpradaya.bm.uma.ac.id/2021/07/23/sifat-ekonomi-manajerial/
http://eprints.binadarma.ac.id/8085/1/ekonomi-menajerial%20%20%283%29.pdf
Komentar
Posting Komentar